Masyarakat Adat memiliki kekayaan seni dan budaya yang begitu tinggi. Seni musik dan tari pun telah menjadi bagian dari kehidupan yang dapat kita temukan dalam berbagai pesta, ritual, maupun keseharian. Di Komunitas Masyarakat Adat Punan Tugung di Punan Dulau, Bulungan, Kalimantan Utara, terdapat Dut Dut Ceng yang merupakan perpaduan musik dan tari yang kerap dibawakan oleh para pemuda adat – perempuan, lelaki, dan lainnya – ketika sedang berkumpul atau dalam keramaian. Irama dari al More...
Bincang Masyarakat Adat bersama Sapariah Saturi Jurnalis dari Kampung Isu Masyarakat Adat kerap dianggap sebagai hal yang tidak menarik untuk masuk ke dalam media arus utama. Jika ada pun, berita-berita yang diangkat seringkali menyoal konflik dan tak berimbang, di mana representasi Masyarakat Adat dipenuhi dengan bias, stigma, dan diskriminasi. Namun, kini sejumlah media independen dan alternatif mulai memiliki kacamata yang berbeda. Sebagian dari mereka kian menyadari pentingnya mengang More...
Menuju KMAN VI AMAN tengah melakukan persiapan menuju KMAN VI yang akan diselenggarakan di Wilayah Adat Tabi, Papua pada 24-30 Oktober 2022 dengan tema “Bersatu Pulihkan Kedaulatan Masyarakat Adat untuk Menjaga Identitas Kebangsaan Indonesia yang Beragam dan Tangguh Menghadapi Krisis.” Pemulihan menjadi kata kunci yang menegaskan persoalan Masyarakat Adat, sementara kedaulatan menjadi pengikat atas melekatnya hak Masyarakat Adat dan syarat bagi Indonesia untuk merawat keberagaman dan ketangg More...
Tuak dari Kalimantan Utara Minuman fermentasi beralkohol telah menjadi tradisi bagi berbagai Masyarakat Adat di Nusantara. Setelah sebelumnya kita mengenal cap tikus dari Tanah MInahasa di Sulawesi Utara, kini kita menuju Kalimantan Utara, tepatnya Komunitas Masyarakat Adat Bulusurayo di Sekatak, Bulungan. Di sana, Masyarakat Adat mengenal tuak yang diolah dari umbi-umbian, terutama singkong, dengan campuran ragi dan rempah. Tuak adalah minuman istimewa karena selalu ada di dalam banyak perayaan More...
Khutbah Virtual Edisi 42: “Kesalingan dalam Relasi Seksual” Alquran menjelaskan urusan relasi seksual dalam perkawinan dengan indah seolah untuk menegaskan bahwa Allah memahami kebutuhan biologis manusia yang seksual. Dalam relasi tersebut, Islam mengibaratkannya serupa pakaian. Pasangan harus saling melindungi serta memiliki rasa nyaman, aman, dan tenteram. Islam tidak memperkenankan kekerasan di dalam relasi seksual. Tak hanya itu, melainkan pula penekanan pada prinsip kesalingan ( More...
Di Tanah Minahasa, Sulawesi Utara, pohon enau – atau dikenal dengan seho – merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan komunitas Masyarakat Adat. Seho berperan penting sebagai penjaga keseimbangan ekosistem wilayah adat. Selain itu, seluruh bagian pohon tersebut dapat dimanfaatkan untuk banyak hal, termasuk cairan enau yang dalam bahasa setempat dinamakan saguer. Saguer umumnya diolah menjadi gula aren dan minuman fermentasi cap tikus. Secara adat, cap tikus merupakan materi More...
Khutbah Virtual Edisi 41: “Spiritualitas Waria” Islam adalah agama yang penuh kedamaian, kasih sayang, dan cinta (Rahmatan lil ‘Alamin). Masthuriyah Sa’dan mengulas pertanyaan yang kerap mengganggu: “Apakah Islam telah menjadi agama yang seperti itu bagi kelompok minoritas gender dan seksual (LGBTIQ+)?” Ia mengatakan bahwa itu belum karena penafsiran agama yang umum berkembang saat ini (bias dan misoginis) belum berpihak pada kelompok minoritas gender dan seks More...
Khutbah Virtual Edisi 40: “Perempuan Muslim Indonesia, Potret Peradilan Islam” Hukum Islam merupakan salah satu hukum yang diakui di Indonesia. Di antara kaum muslim, terdapat sejumlah urusan, termasuk perkawinan, warisan, wasiat, dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islam, menjadi kewenangan Pengadilan Agama. Pada edisi ini, Prof. Euis Nurlaelawati menjelaskan dengan detail tentang hal tersebut. Secara khusus, ia menyoroti tentang sejarah dan potret hakim perempuan di Pengadil More...
Bincang Masyarakat Adat bersama Muhammad Hanif Muslim: Keunikan Belajar di Wilayah Adat Ada banyak kisah yang diemban oleh kawan-kawan mahasiswa pecinta alam Lawalata-Institut Pertanian Bogor (IPB) ketika melakukan ekspedisi ke berbagai tempat di Indonesia, termasuk wilayah adat. Direktur Penggalangan Dana Mandiri Organisasi Monang Arifin Saleh berbincang dengan Ketua Lawalata IPB Muhammad Hanif Muslim untuk Program Bincang Masyarakat Adat. Kali ini, Sobat Nusantara akan diajak menggali lebih ja More...
Selain menyambut baik penyelenggaraan KMAN VI di Komunitas Masyarakat Adat Tabi di Papua, para pemuda adat di sana juga siap mendukung proses yang tengah berjalan. Ketua Pemuda Mahasiswa Tabi Renaldy David Tokoro pun mengundang dan menanti kehadiran Masyarakat Adat di Nusantara untuk datang. https://ia601507.us.archive.org/30/items/pemuda-adat-tabi-siap-mendukung-kman-vi/Pemuda%20Adat%20Tabi%20Siap%20Mendukung%20KMAN%20VI.mp3 Download