Tanggal 16 April 2023 punya sejarah bagi gerakan perempuan adat di Indonesia, di mana kita merayakan Hari Kebangkitan Perempuan Adat Nusantara (HKPAN) dan 11 Tahun PEREMPUAN AMAN. Pada pidatonya, Ketua Umum PEREMPUAN AMAN Devi Anggraini menegaskan bahwa perwujudan cita-cita perempuan adat atas kehidupan yang berkeadilan dan setara, tidaklah mudah. Ia bilang, “Dalam lima tahun terakhir, ada banyak tantangan yang dihadapi perempuan adat di kampung. Wilayah adat menjadi beragam konsesi.” Devi mengutarakan perjuangan berat para perempuan adat di Nusantara, termasuk perempuan adat di Rendu di Nusa Tenggara Timur, Sebalik dan Lou Bawe di Kalimantan Timur, serta Rakyat Penunggu di Sumatera Utara, yang melawan perampasan wilayah adat yang menjadi ruang hidup sekaligus ruang dipraktikkan dan dikembangkannya pengetahuan perempuan adat. Tantangan pun kian berlipat ganda untuk menghubungkannya pada berbagai kebijakan, termasuk UU Cipta Kerja yang memudahkan perizinan dan investasi untuk masuk ke wilayah adat. Di tengah situasi tersebut, perempuan adat ikut memastikan keberlangsungan komunitas Masyarakat Adat untuk bisa hidup sejahtera. Namun, perempuan adat pula menegaskan resistensi pada perjuangan. Pengembangan wilayah pengorganisasian PEREMPUAN AMAN terus berkembang. Saat ini, PEREMPUAN AMAN sedang mempersiapkan 82 profil wilayah pengorganisasian yang menampilkan ratusan profil komunitas Masyarakat Adat. Berbagai data dan informasi yang memuat kepentingan perempuan adat, dihadirkan! “Tumbuhnya kader perempuan adat di wilayah pengorganisasian, diyakini akan menjadi kader pemimpin yang membuka banyak perubahan di kampung dan memastikan perlindungan komunitas Masyarakat Adat,” tegas Devi Anggraini.

Download