AMAN Dorong Vaksinasi Bagi Masyarakat Adat
Secara umum perkembangan kasus Covid di daerah meningkat, terutama sejak Omicron muncul. Namun berdasarkan rapat koordinasi, di Masyarakat Adat kasus Covid belum banyak ditemukan. Salah satu penyebabnya karena kasus Covid di Masyarakat Adat kurang dilaporkan secara resmi karena terkendala soal kondisi geografis sehingga Masyarakat Adat belum banyak yang melaporkan kasus Covid dari wilayah mereka. AMAN secara organgisasi saat ini, terutama sejak munculnya Omicron untuk mencegah dampak Covid 19 gelombang III, sebenarnya sudah punya RTL terutama dalam upaya membekali Masyarakat Adat dengan peralatan medis seperti masker, oksigen bagi yang memerlukan. Kemudian, mendorong vaksinasi bagi Masyarakat Adat. Dari rapat koordinasi, tingkat vaksinasi diberbagai daerah sudah mencapai 70-80 persen, namun tinggkat vaksinasi ditingkat Masyarakat Adat belum banyak. Berdasarkan data, ada 119. 728 orang Masyarakat Adat yang sudak dapatkan vaksinasi, data ini terus diupdate mengingat komunikasi jarak jauh agak susah mengupdate per harinya Masyarakat Adat yang jauh dari perkotaan masih banyak yang tidak mau divaksin, penyebabnya karena “termakan” berita hoax. Kemudian, gengsi vaksinasi di Masyarakat Adat masih kurang karena belum merasa butuh. Tapi secara budaya, vaksinasi ini tidak sertamerta ditolak oleh Masyarakat Adat, seperti yang terjadi pada suku Baduy. Vaksinasi terhadap suku Baduy dilakukan dengan secara khusus. Hasilnya, 195 orang sudah divaksin di Baduy. Intinya, Masyarakat Adat saat ini harus diupayakan untuk terus dilakukan sosialisasi yang lebih bijak untuk mencegah gelombang III dan mendorog vaksinasi yang lebih cepat sehingga pemerataaan vaksin bisa berjalan dengan baik di Masyarakat Adat.